PERPISAHAN

PERPISAHAN

Sometimes you need advice, Ask a teacher to solve your problems.

Make a Difference with education, and be the best.

Make a Difference with education, and be the best.

Putting Children First. Preparing Children For Success In Life

Putting Children First. Preparing Children For Success In Life

How you can get top grades, to get a best job.

How you can get top grades, to get a best job.

Latest Posts

Selasa, 14 Maret 2017

Hakikat Pendidikan Karakter

admin


Hakikat Pendidikan Karakter
Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai- nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa (Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025). Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, maka Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional.  Semangat  itu  secara  implisit  ditegaskan  dalam  Rencana  Pembangunan  Jangka Panjang  Nasional  (RPJPN)  tahun  2005-2015,  di  mana  pendidikan  karakter  ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.”
Terkait   dengan   upaya   mewujudkan   pendidikan   karakter   sebagaimana   yang diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal yang dimaksud itu sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan  bangsa,  bertujuan  untuk  berkembangnya  potensi  peserta  didik  agar  menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”   (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional --UUSPN).
Dengan demikian, RPJPN dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk melaksanakan secara operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas program Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yang dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga “merasakan dengan baik  atau loving  good     (moral  feeling),  dan  perilaku  yang  baik  (moral  action).     Pendidikan  karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan dan dilakukan.

#Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Puskurbuk, 2011

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER

admin


Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Di samping itu,   berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin mendorong semangat dan upaya pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar pembangunan pendidikan.   Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2015, di mana Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional.

Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar dan luar sekolah, akan tetapi juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya. Pembisaan itu bukan hanya mengajarkan (aspek kognitif) mana yang benar dan salah, akan tetapi juga mampu merasakan (aspek   afektif)   nilai   yang   baik   dan   tidak   baik   serta   bersedia   melakukannya   (aspek psikomotorik) dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan peserta didik yang pada akhirnya akan menjadi pencerminan hidup bangsa Indonesia. oleh karena itu, sekolah memiliki peranan yang besar sebagai pusat pembudayaan melalui pengembangan budaya sekolah (school culture).

Pedoman   ini ditujukan kepada semua warga pada setiap satuan pendidikan(dasar sampai menengah) melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat satuan pendidikan pada dasarnya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Sedangkan pelaksanaan dan penilaian tidak hanya menekankan aspek pengetahuan saja, melainkan juga sikap perilaku yang akhirnya dapat membentuk akhlak mulia.

Pedoman ini dikembangkan  berdasarkan atas pengalaman beberapa satuan pendidikan yang telah mengimplementasikannya. Hasil-hasil pengalaman itu diperoleh melalui pelaksanaan (piloting) yang  dilakukan Pusat Kurikulum pada tahun 2010.

Semoga Pedoman ini bermanfaat untuk kita semua. Selain itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi demi kesempurnaan pelaksanaan pendidikan karakter bangsa di masa depan.

Sekolah Standar Nasional (SSN)

admin



Sekolah Standar Nasional (SSN)
Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Pendidikan yang bermutu merupakan prasyarat adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu warga negara yang unggul secara intelektual, anggun dalam moral, kompeten dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS), produktif dalam karya dan memiliki komitmen yang tinggi untuk berbagai peran sosial, serta berdaya saing terhadap bangsa lain di era global. 

Dengan demikian, pembangunan pendidikan nasional perlu diarahkan pada peningkatan martabat manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling elementer di atas dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu, lembaga pendidikan seyogianya menjadi wahana strategis bagi upaya pengembangan segenap potensi individu, termasuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai. 

Dengan diberlakukannya Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana penjelasan PP Nomor 19 tahun 2005 pasal 11 ayat (2) dan (3), pemerintah memetakan sekolah/ madrasah menjadi sekolah/madrasah yang sudah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Selanjutnya pemerintah mengkategorikan sekolah/madrasah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori mandiri, dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori standar. Berbagai upaya ditempuh agar alokasi sumberdaya Pemerintah dan Pemerintah Daerah diprioritaskan untuk membantu sekolah/madrasah yang masih dalam kategori standar untuk bisa meningkatkan diri menuju kategori mandiri. Terhadap sekolah/madrasah yang telah masuk dalam kategori mandiri, Pemerintah mendorongnya untuk secara bertahap mencapai taraf internasional. Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) adalah sekolah dalam kategori mandiri.

Penetapan SDSN merupakan salah satu upaya untuk mengkategorikan sekolah yang memenuhi dan belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dengan demikian perlu disusun pedoman yang dapat djadikan acuan bagi semua pihak terutama pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyelenggarakan sekolah yang sesuai dengan SNP. 

Selasa, 21 Februari 2017

Selayang Tentang SDN 2 Tuk

admin


Pada tahun 70 di desa tuk belum ada sekolah dasar, maka dari itu masyarakat desa tuk bersekolah di sdn kalikoa, sdn kertawinangun dan sdn dawuan yang lokasinya lumayan jauh. Sehingga aparat desa berinisiatif mengajukan permohonan ke kabupaten atas desakan masyarakat desa tuk untuk mendirikan sd impres. Baru sekitar tahun 74-an berdirilah sd impres negeri tuk.
Baru lah pada tahun 1982 SDN 2 Tuk mendapat SK 19/dinas Pdk/IV/1982, SDN 2 Tuk yang terletak di Rt 02 Rw 01 Blok Sedong Desa Tuk kecamatan kedawung kabupaten cirebon (sekarang jalan Pendidikan) dan Pada tahun 2006 SDN 2 Tuk mendapat akreditasi B (Baik). 
Pada awal berdiri hanya mempunyai 3 ruang belajar siswa dengan siswa yang banyak, dikarenakan siswa yang banyak itu maka sekolah melaksanakan kegiatan pembelajran sekolah pagi dan sore untuk mewadahi minat belajar masyarakat terhadap pendidikan.
Pada tahun 1989 barulah ada tambahan ruang kelas baru yang letaknya sedikit berjauhan dengan gedung yang lama. Maka dari itu, pada tahun 1990 gedung baru ditukar dengan bangunan SDN 1 Tuk karena bangunan baru SDN 2 Tuk itu dekat sekali dengan SDN 1 Tuk sedangkan Bangunan SDN 1 Tuk dekat dengan SDN 2 Tuk.
SDN 2 Tuk selain kegiatan belajar mengajar juga mengadakan kegiatan ekstrakulikuler seperti; Pramuka dengan nama gudep untuk putra Pangeran Mancur Jaya dan untuk putri Nyi Mas Pakungwati dan juga kegiatan UKS, Olah Raga, Agama dan Kesenian.
Pada tahun 2014 SDN 2 Tuk mendapat bantuan dari pemerintah berupa bangunan perpustakaan. Maka untuk membiasakan budaya membaca bisa dilaksanakan untuk semua warga sekolah karena dengan adanya peran perpustakaan itu sangan membantu sekali dalam membuka sebuah jendela wawasan bagi seluruh warga sekolah.

Profil

admin


SekolahSDN 2 Tuk
Status SekolahNegeri
Kepala SekolahDra. SITI SARSILAH
Alamat SekolahJl. Pendidikan No.02 RT 002 RW 001 Desa Tuk Kec. Kedawung
Kabupaten/KotaKabupaten Cirebon / Propinsi Jawa Barat
Phone Sekolah02318491987
AdministratorM. Hidayat Nur
E-Mailsdn2tuk@gmail.com
HandPhone089520869964

MISI

admin


MISI
Misi Yang Di Emban SDN 2 TUK Adalah:
Meningkatkan profesional guru.
Optimalisasi model – model pembelajaran.
Mengupayakan pelajaran prima.
Optimalisasi sarana – prasarana.
Memberdayakan potensi semua warga sekolah


Our Team

  • Rahmat Molana RizikOptaror / Computers
  • Azmy ShiddiqTeacher / PJOK
  • Titin Supriyatin, S.Pd.SDTeacher